Amerika Serikat Kena Senjata Makan Tuan

Amerika Serikat kena senjata makan tuan

Perang Ukraina dan Rusia, yang diperkirakan negara Barat akan menjadi kehancuran Rusia berubah menjadi kehancuran negara Barat.
Negara Eropa dan Amerika mengalami inflasi yang besar karena mahal biaya energi karena blokade negara barat kepada Rusia. 
Akibat sanksi ekonomi Amerika Serikat terhadap Rusia banyak negara mulai mencoba melepaskan ketergantungan terhadap dolar.
Negara - negara pemasok komoditas pertanian terbesar yang memiliki jumlah penduduk besar di dunia yaitu Brazil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan akan meluncurkan mata uang tunggal. Hal ini akan mengurangi permintaan dolar dan akan melemahkan dolar.


.Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, melakukan pembayaran dengan mata uang masing-masing negara dalam bertransaksi atau yang disebut local currency. Indonesia perlahan meninggalkan ketergantungan terhadap dolar di transaksi seperti di kartu ATM dan kartu kredit dengan menggunakan GPN. 

Arab Saudi juga semakin erat hubungan dengan China yang mengubah dari petrodollar ke petroyuan. Hubungan Arab Saudi mulai kurang baik dengan Amerika karena tidak mampu menjaga keamanan di Timur Tengah semenjak invasi ke Irak.

China merupakan negara yang paling aktif dalam upaya de-dolarisasi. Pesaing terbesar AS dalam bidang ekonomi tersebut telah melakukan beragam kebijakan dan tindakan untuk meningkatkan penggunaan yuan sebagai mata uang internasional.

India juga semakin getol meninggalkan dolar dengan mengganti pembayaran ke mata uang lain seperti renminbi China atau menggunakan rupee untuk perdagangan internasional mereka.

Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, melakukan pembayaran dengan mata uang masing-masing negara dalam bertransaksi. Semenjak blokade Amerika dan Barat terhadap Rusia, Indonesia perlahan meninggalkan ketergantungan terhadap dolar.

Pangsa dolar AS dalam cadangan devisa dunia menurun dari sekitar 70% pada tahun 2000 menjadi sekitar 60% saat ini. Amerika Serikat akan menghadapi banyak persoalan jika dolar AS semakin banyak ditinggalkan.

Persoalan muncul jika dolar makin ditinggalkan banyak negara, AS harus membayar lebih mahal dalam menerbitkan surat utang.

Apakah dedolarisasi mampu  mengakhiri perang Ukraina dan Rusia? 






Komentar