Deskripsi dan Klasifikasi Sargassum sp.

Deskripsi dan Klasifikasi Sargassum sp.
Sargassum merupakan ganggang besar, tumbuh sepanjang tahun, tumbuhan ini ada sepanjang tahun atau setiap musim barat maupun timur dapat dijumpai di berbagai perairan. Sargassum tumbuh berumpun dengan untaian cabang-cabang. Panjang thalli utama mencapai 1 – 3 m terdiri dari pelekap, batang, cabang, daun, gelembung dan cabang buah. Pelekap mempunyai stuktur mengerucut, dengan atau tanpa cuping atau pertumbuhan rizoidal. Pada beberapa hal sumbu utamadan pelekap bersama membentuk sistem rhizodial yang kompleks. Daun mempunyai berbagai macam ukuran dan bentuk, tidak hanya berbeda pada jenis yang berbeda, tetapi juga dalam jenis yang sama, antar populasi dan bahkan dalam individu, datar, membengkok, bergelombang, melipat atau membentuk cangkir, bentuknya dari memita hingga melanset, membundar telur atau menyudip, bercabang atau tidak bercabang. Stuktur seksualnya terdiri atas receptakel, bentuk dan susunan yang terjadi dari sifat vegetatifnya. (Regina 2008). Menurut Kumar dan Singh (1979) klasifikasi rumput laut Sargassum adalah sebagai berikut:
Phylum             : Phaeophyta
Kelas                : Phaeophyceae
Ordo                 : Fucales           
Famili               : Sargassaceae
Genus               : Sargassum
Spesies                        : Sargassum sp.
Berikut adalah gambar rumput laut Sargassum sp. dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Rumput Laut Sargassum sp.
Sumber : (Aslan 2008)

Sargassum merupakan genus yang sangat besar (mendekati 400 spesiaes) yang menyebar di seluruh dunia.Umumnya jenis-jenis ini ada di pantai Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Filipina, beberapa species berasal dari Burma, Thailand dan Papua Niugini. Lingkungan tempat tumbuh algae Sargassum terutama di daerah perairan yang jernih yang mempunyai substrat dasar batu karang, karang mati, batuan vulkanik dan benda-benda yang bersifat massive yang berada di dasar perairan. Algae Sargassum tumbuh dari daerah intertidal, subtidal sampai daerah tubir dengan ombak besar dan arus deras. Kedalaman untuk pertumbuhan dari 0,5 – 10 m. Marga Sargassum termasuk dalam kelas Phaeophyceae tumbuh subur pada daerah tropis, suhu perairan 27,25 – 29,30 oC dan salinitas 32–33,5 %o. Kebutuhan intensitas cahaya matahari marga Sargassum lebih tinggi dari pada marga algae merah (Aslan 2008).
Perkembangbiakan atau reproduksi marga Sargassum yang termasuk bangsa Fucales, marga Sargassaceae dikenal dua cara yaitu; Reproduksi asexual (vegetatif) dan sexual (generatif). Reproduksi vegetatif dilakukan melalui fragmentasi yaitu potongan thallus berkembang melakukan pertumbuhannya. Cara ini banyak dilakukan untuk usaha budidaya. Reproduksi generatif yaitu perkembangan individu melalui organ jantan (antheridia) dan organ betina (oogenia). Sargassum memiliki tiga sifat, yaitu 1) adanya pigmen coklat yaitu fikosantin yang menutupi warna hijau dari pigmen klorofil a dan c; 2) hasil fotosintesis terhimpun dalam bentuk laminaran; dan 3) adanya flagel (Rury 2010).

  Pemanfaatan Sargassum sp.
Sargassum sp. adalah jenis rumput laut yang menghasilkan metabolit primer senyawa hidrokoloid yang disebut alginat. Alginat yang dihasilkan memiliki ptensi pemanfaatan yang sangat luas baik di bidang pangan maupun di bidang non pangan. Di bidang pangan. Alginat berfungsi sebagai stabilizer dalam lapisan gula pada roti, dalam pembuatan kecap dan saus alginat ditambahakan sebagai thickening agent dan penstabil alami, selain itu kemampuan alginat dalam membentuk busa dan kejernihan. Sargassum dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman Allium cepa, bawang, merica  dan ubi Jalar. Selain itu banyak jenis Sargassum yang juga dapat dimakan baik mentah, maupun dimasak dengan santan seperti di Maluku, Lombok dan beberapa tempat lainnya. Dalam mencukupi kebutuhan di dalam negeri Indonesia masih mengimpor agar, algin dan karagenan dalam jumlah cukup besar. Pada tahun 1981 – 1984 Indonesia mengimpor agar senilai US $ 410.958 per tahun dan algin US $ 5.050.426 per tahun belum termasuk carrageenan. Total agar dan algin rata-rata US $ 5.461.385 per tahun. Nilai agar dan algin tersebut hampir 30 kali nilai ekspor rumput laut pada periode yang sama (Anonim 2010).


Komentar