Deskripsi dan
Klasifikasi Euchema cotonii
Eucheuma
cottonii
merupakan salah satu jenis rumput laut merah (Rhodophyceae) dan berubah nama
menjadi Kappaphycus alvarezii karena karaginan yang dihasilkan termasuk
fraksi kappa-karaginan. Maka jenis ini
secara taksonomi disebut Kappaphycus
alvarezii. Nama daerah Îcottonii’
umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai dalam dunia perdagangan nasional maupun
internasional (Atmadja 1996). Klasifikasi
Eucheuma cottonii menurut Dawson (1956) adalah
sebagai berikut :
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Rhodophyta
Kelas :
Rhodophyceae
Ordo :
Gigartinales
Famili :
Solieracea
Genus : Eucheuma
Species : Eucheuma cotton
Berikut adalah Euchema cotonii
dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar
2. Euchema cotonii
Sumber
: (Anonima 2009)
Ciri fisik Eucheuma cottonii adalah mempunyai
thallus silindris, permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu
tetap, kadang-kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena
faktor lingkungan. Kejadian ini
merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi
pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan (Aslan 1998). Penampakan thalli
bervariasi mulai dari bentuk sederhana sampai kompleks. Duri-duri pada thallus
runcing memanjang, agak jarang-jarang dan tidak bersusun melingkari thallus. Percabangan ke berbagai arah dengan
batang-batang utama keluar saling berdekatan ke daerah basal (pangkal). Tumbuh
melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram. Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh dengan
membentuk rumpun yang rimbun dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya
sinar matahari (Atmadja 1996).
Umumnya Eucheuma cottonii tumbuh dengan baik di
daerah pantai terumbu (reef). Habitat
khasnya adalah daerah yang memperoleh aliran air laut yang tetap, variasi suhu arian
yang kecil dan substrat batu karang mati (Aslan 1998). Beberapa jenis Eucheuma
mempunyai peranan penting dalam dunia perdagangan internasional sebagai
penghasil ekstrak karaginan. Kadar karaginan dalam setiap spesies Eucheuma berkisar antara 54 Ò 73 % tergantung
pada jenis dan lokasi tempat tumbuhnya.
Jenis ini asal mulanya didapat ari perairan Sabah (Malaysia) dan
Kepulauan Sulu (Filipina). Selanjutnya
dikembangkan ke berbagai negara sebagai tanaman budidaya. Lokasi budidaya rumput laut jenis ini di
Indonesia antara lain Lombok, Sumba, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, Lampung, Kepulauan Seribu, dan Perairan Pelabuhan Ratu
(Atmadja 1996).
Potensi
Pemanfaatan Euchema cotonii
Eucheuma cotonii
mempunyai peranan
penting dalam dunia perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak
karaginan. Kadar karaginan dalam setiap spesies Eucheuma berkisar antara 54 – 73 % tergantung pada jenis dan lokasi tempat
tumbuhnya. Jenis ini asal mulanya didapat dari perairan Sabah (Malaysia) dan Kepulauan
Sulu (Filipina). Selanjutnya dikembangkan ke berbagai negara sebagai tanaman
budidaya. pemanfaatan rumput laut (Eucheuma cottonii) dalam meningkatkan nilai kandungan serat dan
yodium tepung terigu dalam pembuatan mie basah (Aslan 1998).
Komentar
Posting Komentar