Pratikum
ke-4 Tanggal
: 24 November 2011
M.K.
Alat Penangkapan Ikan Kelompok : 4

Jaring Insang (Gillnets)
Jaring insang lingkar (Encircling
gillnets)
1. Definisi dan Klasifikasi
Jaring insang lingkar (Encircling
gillnets) adalah
jaring yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran mata
jaring yang sama. Jaring insang lingkar berdasarkan cara pengoperasiannya
termasuk dalam klasifikasi gillnet (Subani dan Barus 1989). Jaring insang lingkar diklasifikasikan sebagai jaring insang
(Gillnet) (Permen 2011).
2.
Konstruksi Alat Penangkap Ikan
Jaring insang terdiri dari tubuh jaring, tali
ris, pelampung dan pemberat. Tubuh Jaring (webbing) merupakan bagian jaring yang sangat penting. Tubuh
jaring terdiri dari tiga lapis yaitu satu lapisan jaring dalam dan dua lapisan jaring luar yang mengapit lapisan jaring dalam. Ukuran mata
jaring lapisan dalam lebih kecil dari pada ukuran mata jaring lapisan. Menurut
kelompok 4, parameter utama pada jaring insang lingkar adalah ukuran mata jaring,
ukuran alat tangkap dan ketepatan penggunaan bahan alat tangkap (Subani dan Barus 1989).
3.
Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
3.1
Kapal
Kapal yang akan dibuat
sangat dipertimbangkan efisiensinya. Kapal alat penangkap ini terbuat dari
kayu, baja, atau fiber glass. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kapal harus
disesuaikan dengan keadaan daearah dimana kapal dioprasikan serta biaya yang tersedia.
Ukuran kapal tersebut biasanya panjang antara 8,5-10,5 m, lebar anatara 2-2,5
m, dan mempunyai kedalaman antara 0,7-0,8 m (Subani dan Barus 1989).
3.2 Nelayan
Alat tangkap ini
membutuhkan nelayan berkisar 9 orang. Fungsi tiap-tiap nelayan tersebut
berbeda-beda antara lain satu orang nahkoda, satu orang judu mudi, satu orang
juru mesin, satu orang juru batu dan lima orang pendega (Subani dan Barus 1989).
3.3 Alat
bantu
Alat bantu yang digunakan
jaring insang pada saat pengoperasian yaitu lampu. Lampu berfungsi untuk
memikat ikan-ikan terutama ikan-ikan pelagis yang ada dilingkungan alat tangkap
ini. Lampu yang digunakan sebagai alat bantu berjumlah 4 buah (Subani dan Barus 1989).
3.4 Umpan
Menurut kelompok 4, jaring insang lingkar
tidak menggunakan umpan dalam pengoperasiannya.
4.
Metode Pengoperasian Alat
Metode pengoperasian jaring insang lingkar yang
dioperasikan pada siang hari yaitu dengan cara melingkarkan jaring insang satu
lembar (gilinet) atau campuran dari
jaring insang 1 lembar dan jaring insang tiga di perairan yang sudah
diperkirakan ada ikan. Setelah ikan diperkirakan sudah terkumpul, jaring
dilingkarkan. Untuk mempercepat proses penangkapan, ikan yang telah terkurung
ditakut-takuti, selanjutnya dilakukan pengangkatan jaring (hauling).
5.
Daerah Pengoperasian
Jaring insang lingkar biasanya hanya dioperasikan di perairan pantai
yang tidak begitu dalam atau di perairan yang kedalamannya tidak melebihi dari
tinggi jaring yang akan dioperasikan. Pemasangan jaring (setting) biasanya
dilakukan pada siang hari meskipun ada juga yang pemasangannya dilakukan pada
malam hari dengan menggunakan alat bantu cahaya (light fishing).
6.
Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan dengan
menggunakan jaring insang lingkar adalah ikan-ikan yang berukuran
sesuai dengan ukuran mata jaring. Hasil tangkapan alat ini antaralain ikan
tembang (Sardinella fimbriata),
alu-alau (Sphyraena sp), bilis (Thryssa spp), Sekartaji (Scomberoides sp), Petek (Leiognathus sp), Kembung (Rastrelliger sp), Eteman (Mene sp) (Subani dann Barus 1989).
Daftar
Pustaka
KKP [Kementerian Kelautan Dan
Perikanan]. 2011. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia
nomor Per.02/Men/2011. www.kkp.org
[29 Septemeber 2011].
Subani W dan H.R.
Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jakarta : Balai
Penelitian Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Pertanian.
Komentar
Posting Komentar