Memperbaiki Kinerja Fryer Line 3 Dari Hanya Menggunakan Minyak Goreng dengan Ratio Minyak Bekas dan Minyak Baru 0,04 menjadi 0,16667 selama 8 Bulan (Gugus Kendali Mutu)
LANGKAH
1
MENENTUKAN
TEMA DAN JUDUL
(Periode
Minggu ke-14 s/d
Minggu ke-17)
Pada pembahasan langkah
ini, OKSIGEN akan membahas sekilas mengenai PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,
proses produksi, prioritas masalah, sampai kepada penentuan Tema dan Judul
sebagai langkah awal aktifitas perbaikan yang kami lakukan.
1.1. PENDAHULUAN
Struktur
Organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur
ALUR PROSES
PRODUKSI
1.
Screw
Screw
berfungsi sebagai perantara pemindahan bahan dan premixer. Prinsip kerja dari
screw ini adalah dengan mendorong bahan seperti butiran, serbuk/tepung secara
continue dengan conveyor ulir.
2.
Mixer
Mixing
dilakukan dengan menggunakan mixer. Mixer berfungsi untuk menghomogenkan
campuran, dengan prinsip kerja mencampur tepung melalui gerakan rotasi oleh
blade yang digerakkan dengan sebuah motor.
3.
Press
Pressing
dilakukan menggunakan roll press yang befungsi untuk memotong lembaran adonan
menjadi untaian mie yang selanjutnya menuju ke waving unit. Prinsip
kerjanyan adalah membentuk untaian mie dengan ukuran mie yang standar yang
diakukan oleh sepasang roller yang permukaannya bergerigi.
4.
Steamer
Berfungsi
untuk memasak atau mengukus untaian mie dari waving
unit secara kontinyu dengan media panas berupa steam. Prinsip kerjanya adalah aliran uap dari boiler dengan tiga bagian utama yaitu bagian pembasahan, bagian gelatinisasi, dan bagian pengeringan, masing-masing dengan suhu yang berbeda.
unit secara kontinyu dengan media panas berupa steam. Prinsip kerjanya adalah aliran uap dari boiler dengan tiga bagian utama yaitu bagian pembasahan, bagian gelatinisasi, dan bagian pengeringan, masing-masing dengan suhu yang berbeda.
5.
Cutter
Berfungsi
untuk memotong dan memisahkan untaian mie dengan tekanan. Prinsip kerjanya adalah
karena adanya tekanan dari Roller.
6.
Fryer
Berfungsi
untuk menggoreng mie dengan metode deep fat frying untuk
mengopltimalkan gelatinisasi sehingga diperoleh kematangan mie yang baik.
Prinsip kerjanya adalah sirkulasi minyak goreng
dengan pemanasan pada heat exchanger (HE) secara kontinyu.
7.
Cooling
Berfungsi
untuk mendinginkan mie setelah frying. Prinsip kerjanya adalah aliran
udara dari kipas dalam cooling box.
8.
Packing
Berfungsi
untuk mengemas mie dengan etiket tertentu. Prinsip kerjanya adalah melipat dan
merekatkan bagian bawah kemasan dengan long sealer, penutup dan
pemotongan dengan End sealer.
1.2.
PRIORITAS MASALAH
Divisi
Noodle Medan memiliki banyak gugus yang aktif dalam kegiatan GKM, dalam
kesempatan ini Gugus OKSIGEN diberi
tugas sesuai dengan memo internal sebagai berikut :
Sesuai dengan memo tersebut juga dan sebagai salah
satu sumber tema (Instruktur Manajemen), Gugus OKSIGEN
diberikan kepercayaan untuk menangani masalah Pengoptimalan Minyak Bekas.
1.3.
MENENTUKAN TEMA
Dalam menentukan tema QCC
Oksigen mengambil data pemakaian minyak baru pada periode November 2015 –
Januari 2016.
Fryer Line
|
Pemakaian Minyak
Baru
|
In-Efesiensi ( %)
|
Rata rata Pemakaian
|
Nilai, Rp
|
||
Actual (Kg)
|
Standar (Kg)
|
Varian
|
Minyak Baru/hari
|
|||
A
|
B
|
C=A-B
|
(kg)
|
|||
Fryer Line 1
|
242.879
|
299.285
|
(56.406)
|
0,81
|
2.853,20
|
34.238.400
|
Fryer Line 2
|
262.633
|
310.148
|
(47.515)
|
0,85
|
3.086,28
|
37.035.360
|
Fryer Line 3
|
271.099
|
282.880
|
(11.781)
|
0,96
|
3.341,71
|
40.100.520
|
Fryer Line 4
|
226.440
|
260.100
|
(33.660)
|
0,87
|
2.725,89
|
32.710.680
|
Fryer Line 8
|
268.566
|
330.514
|
(61.948)
|
0,81
|
3.190,81
|
38.289.720
|
Fryer Line 9
|
280.738
|
335.801
|
(55.063)
|
0,84
|
3.299,83
|
39.597.960
|
Fryer Line 10
|
257.261
|
349.792
|
(92.531)
|
0,74
|
3.055,79
|
36.669.480
|
Total
|
21.553,51
|
258.642.120
|
Diagram
Batang :
Varian Pemakaian Minyak Baru Periode November 2015- Januari 2016
Pie Chart : Efisiensi Pemakaian Minyak Baru Periode
November 2015- Januari 2016
Diagram Batang: Rata-rata Pemakaian Minyak Baru/hari
Periode November 2015-Januari 2016
Data Efesiensi Pemakaian Minyak Baru Periode November
2015 – Januari 2016
Fryer Line
|
In - Efisiensi
|
Persentase, %
|
In - Efisiensi komulatif
|
Komulatif (%)
|
Fryer Line 3
|
0,96
|
0,16
|
16,30%
|
16,30%
|
Fryer Line 4
|
0,87
|
0,15
|
14,80%
|
31,10%
|
Fryer Line 2
|
0,85
|
0,14
|
14,40%
|
45,50%
|
Fryer Line 9
|
0,84
|
0,14
|
14,30%
|
59,80%
|
Fryer Line 8
|
0,81
|
0,14
|
13,80%
|
73,60%
|
Fryer Line 1
|
0,81
|
0,14
|
13,80%
|
87,40%
|
Fryer Line 10
|
0,74
|
0,13
|
12,60%
|
100,00%
|
Total
|
5,88
|
1,00
|
|
|
Analisa
Penentuan Tema :
1.
Grafik batang
varian pemakaian minyak baru menunjukkan bahwa varian
terendah adalah line dengan pemakaian
minyak bekas paling sedikit adalah line 3 (11.781 kg).
2.
Pada diagram pie chart terlihat bahwa in-efesiensi
mesin menggunakan minyak baru tertinggi adalah line 3 dengan efisiensi 0,96%.
3.
Pada diagram batang rata-rata pemakaian minyak
baru/hari terlihat di line 3 tertinggi sebanyak 3.341,71 kg.
4. Pada diagram pareto diatas juga terlihat bahwa nilai in-efesiensi
pemakaian minyak baru yang tertinggi adalah 16,30% ada pada Fryer Line 3.
Berdasarkan analisa data dan pertimbangan analisa pareto maka,
QCC OKSIGEN
mengambil tema :
“Mengurangi In-Efesiensi Pemakaian Minyak Baru
di Fryer Line 3”
1.4. MENENTUKAN JUDUL
Data
Pemakaian Minyak Baru Periode November 2015 – Januari 2016
Fryer line
|
Pemakaian Mnyak Bekas
|
Pemakaian Minyak Baru
|
Ratio MBK : MBR
|
||
Jumlah, kg
|
Rata-rata, kg
|
Jumlah, kg
|
Rata-rata, kg
|
(%)
|
|
Fryer Line 1
|
56.406
|
1.991
|
242.879
|
8.572
|
0,23
|
Fryer Line 2
|
47.515
|
1.677
|
262.633
|
9.269
|
0,18
|
Fryer Line 3
|
11.781
|
436
|
271.099
|
10.041
|
0,04
|
Fryer Line 4
|
33.660
|
1.216
|
226.440
|
8.184
|
0,15
|
Fryer Line 8
|
61.948
|
2.212
|
268.566
|
9.592
|
0,23
|
Fryer Line 9
|
55.063
|
1.943
|
280.738
|
9.908
|
0,20
|
Fryer Line 10
|
92.531
|
3.266
|
257.261
|
9.080
|
0,36
|
Diagram Batang : Pemakaian
Minyak Baru Periode November 2015 – Januari 2016
Diagram Batang : Pemakaian Minyak Bekas Periode November 2015 –
Januari 2016
Diagram Pie Chart : Ratio Pemakaian Minyak Baru : Minyak Bekas
Periode November 2015 – Januari 2016
Data Ratio
Pemakaian Minyak Bekas dan Minyak Baru Periode November 2015 – Januari 2016
Fryer Line
|
Rasio
|
Persentase, %
|
Rasio Komulatif
|
Komulatif (%)
|
Fryer line 10
|
0,36
|
25,90%
|
0,36
|
25,90%
|
Fryer line 1
|
0,23
|
16,60%
|
0,59
|
42,50%
|
Fryer line 8
|
0,23
|
16,60%
|
0,82
|
59,10%
|
Fryer line 9
|
0,20
|
14,30%
|
1,02
|
73,40%
|
Fryer line 2
|
0,18
|
12,90%
|
1,2
|
86,30%
|
Fryer line 4
|
0,15
|
10,80%
|
1,35
|
97,10%
|
Fryer line 3
|
0,04
|
2,90%
|
1,39
|
100,00%
|
Total
|
1,39
|
100%
|
|
|
Analisa Penentuan Judul :
1. Dari diagram batang terlihat pemakaian minyak bekas
rata-rata dari 3 bulan paling rendah di line 3 sebesar 436,33kg.
2. Dari diagram batang terlihat pemakaian minyak baru
rata-rata dalam 3 bulan Paling Tinggi di Line 3 sebesar 10.040,70kg
3. Dari pie chart terlihat ratio pemakaian minyak bekas
: minyak baru
di Line 3 paling rendah sebesar 0,04%.
4. Pada diagram pareto diatas juga terlihat bahwa nilai
ratio pemakaian minyak bekas dan minyak baru yang rendah adalah 2,90% ada pada
Fryer Line 3.
Berdasarkan analisa data dan pertimbangan analisa pareto maka,
QCC OKSIGEN
mengambil Judul
:
“Memperbaiki
Kinerja Fryer Line 3 Dari Hanya Menggunakan Minyak Goreng dengan Ratio Minyak Bekas dan Minyak
Baru 0,04 menjadi 0,16667 selama 8 Bulan”
Berdasarkan rencana perbaikan tersebut, OKSIGEN menjabarkan dalam metode SPAW sebagai berikut :
Spesifik :
Gugus menyelesaikan
masalah dengan penggunaan Minyak Goreng Dengan Ratio
Minyak Bekas Minyak Baru 0,16667.
Pencapaian :
Gugus OKSIGEN berusaha
mencapai perbaikan berdasarkan pencapaian pemakaian minyak bekas dengan minyak
baru ( 1 : 6 ) atau 0,16667 sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Alasan :
Memperbaiki
Kinerja Fryer Line 3 supaya efesien.
Waktu :
Gugus OKSIGEN akan
menyelesaikan masalah ini dalam periode 8 bulan (Januari – September 2016).
1.5. KINERJA TIM SEBELUM AKTIFITAS
Sebelum memulai kegiatan, gugus OKSIGEN membuat kinerja tim QCC saat ini untuk anggota
gugus tentang kinerja QCC dan mutu lingkungan kerja, yang digambarkan dalam Radar Chart – Rinda Window sebagai berikut :
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
Rinda Window Sebelum QCC
Keterangan Zona :
Zona
A : Budaya Peningkatan Mutu kerja dan
peningkatan keterampilan PDCA Tinggi
Zona B : Mutu kerja sebagian besar baik dan sudah
melalui kegiatan PDCA
Zone
C1 :
Mutu kerja sudah melalui kegiatan PDCA tetapi belum berhasil optimal
Zone
C2 : Mutu
kerja sudah tinggi tetapi penerapan PDCA masih atas pengawasan
Zone C :
Mutu kerja dan kegiatan PDCA pada tahap rata-rata
Zone D2 : Mutu kerja tinggi tetapi keterampilan PDCA
kurang sekali
Zone D1 : Mutu
kerja dan kegiatan PDCA masih rendah
Zone D : Mutu
kerja dan pemahaman kegiatan PDCA sangat kurang
Kesimpulan
:
Sebelum memulai kegiatan, kinerja Gugus OKSIGEN
berada di zone C
yaitu Mutu Kerja dan Kegiatan PDCA Pada Tahap Rata-Rata.
LANGKAH 2
MENGANALISA PENYEBAB
(Periode minggu
ke-11 s/d minggu ke-28 )
Pada
langkah 2 ini, GKM OKSIGEN memberi saran-saran dari semua anggota terkait dengan
tema/objek masalah apa yang menjadi penyebab yang digambarkan dalam ishikawa
diagram sehingga dapat disimpulkan apa yang menjadi penyebab dominan.
2.1.
IDENTIFIKASI AKAR PENYEBAB
Tabel
Faktor Identifikasi Akar Penyebab
2.2.
Isikhawa
Diagram
2.3. NGT (Nominal Group Technique)
Dalam
memilih analisa penyebab dominan ditentukan dengan membuat NGT yaitu dengan
setiap anggota gugus OKSIGEN memberikan bobot nilai kepada faktor yang
diperkirakan sebagai penyebab dominan. Berikut adalah NGT :
Berdasarkan
Voting didapat = 51 % x Akar Penyebab = 0.51 x 11 = 5,61 dibulatkan
6
(6
Akar Penyebab)
2.4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil
kesepakatan bersama, angota QCC Oksigen memutuskan untuk memilih 4 Penyebab
dominan untuk dilakukan pengujian yaitu :
1. Belum ada perbandingan
penambahan MBK : MBR yang tepat
2. Mesin Memproduksi
Mie Berat Rendah
3. Terlalu Lama minyak Bekas
Disimpan
4. Terjadi Penumpukan Mie
di Wrapping
Sedangkan 2 (dua)
penyebab dominan tidak akan dilakukan pengujian dan akan langsung diperbaiki
oleh QCC yaitu :
1. Modutrol tidak
berfungsi dengan baik/rusak
2. Dudukan cerobong
tidak tepat/bocor.
LANGKAH 3
MENGUJI DAN MENENTUKAN AKAR PENYEBAB DOMINAN
( Periode
Minggu ke-30 s/d Minggu ke-32 )
GKM OKSIGEN
melakukan pengumpulan data-data untuk diuji dan menentukan penyebab dominan
dengan alat bantu Diagram Scatter
berdasarkan enam faktor penyebab
dominan pada langkah 2.
3.1. Menguji faktor dominan
3.1.1. Pengujian Penyebab 1
Akar
penyebab 1: Belum ada perbandingan penambahan MBK : MBR yang tepat
Faktor X : Perbandingan MBK : MBR
Faktor Y : Laju
Kenaikan % FFA
Perbandingan MBK :
MBR, X
|
1 : 4
|
1 : 5
|
1 : 6
|
1 : 7
|
Laju Kenaikan %FFA, Y
|
0,0160
|
0,0126
|
-0,0156
|
-0,0194
|
|
Analisa :
Dari diagram diatas adanya korelasi kuat antara perbandingan
penambahan Minyak Bekas dan minyak baru terhadap laju kenaikan %FFA hal ini
dibuktikan dengan R = 0.92.
Kesimpulan :
Faktor
penyebab belum ada perbandingan penambahan
MBK : MBR yang tepat, sebagai
faktor dominan akan diperbaiki gugus.
3.1.2. Pengujian Penyebab 2
Akar
Penyebab : Mesin Memproduksi Mie Berat Rendah
Faktor x :
Berat Mie, gr
Faktor y :
Volume Petroleum Benzine yang menguap
Berat Mie gr, X
|
50
|
52
|
56
|
60
|
61
|
64
|
65
|
66
|
70
|
75
|
Laju Kenaikan %FFA, Y
|
0,0080
|
0,0101
|
0,0188
|
0,0114
|
0,0138
|
0,0241
|
0,0200
|
0,0270
|
0,0270
|
0,0320
|
|
Analisa
:
Dari
diagram diatas adanya korelasi antara berat mie terhadap laju kenaikan %FFA.
Semakin berat mie berat rendah semakin cepat
laju kenaikan % FFA, hal ini dibuktikan dengan R = 0.72.
Kesimpulan :
Faktor
penyebab Mesin Memproduksi Berat
Mie rendah terbukti sebagai faktor penyebab dominan dan
akan diperbaiki oleh gugus.
3.1.3. Pengujian Penyebab 3
Akar
Penyebab : Terlalu Lama Minyak Disimpan
Faktor X : Lama Minyak Disimpan, hari
Faktor Y : Laju
Kenaikan %FFA
Lama Minyak Disimpan hari, X
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Laju Kenaikan %FFA, Y
|
0,3212
|
0,3258
|
0,3351
|
0,3336
|
0,3317
|
0,3416
|
0,3357
|
|
Analisa
:
Dari
diagram diatas adanya korelasi antara waktu lama minyak bekas disimpan terhadap
laju kenaikan %FFA. Semakin lama minyak
disimpan, semakin cepat laju kenaikan %FFA, hal ini dibuktikan dengan R = 0.82.
Kesimpulan :
Faktor
penyebab lama minyak bekas disimpan terbukti sebagai faktor dominan dan akan
diperbaiki oleh gugus.
3.1.4. Pengujian Penyebab 4
Akar
Penyebab : Terjadi Penumpukan Mie
di Wrapping
Faktor X = Lama Penumpukan Mie di wrapping
Faktor Y = Laju Kenaikan %FFA
Lama Penumpukan
Mie di Wrapping Jam, X
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Laju Kenaikan %FFA, Y
|
0,2434
|
0,2405
|
0,2431
|
0,2408
|
|
Analisa
:
Dari
diagram diatas tidak ada korelasi kuat antara Terjadinya Penumpukan Mie di
Wrapping dengan laju kenaikan %FFA, hal ini dibuktikan dengan R = 0.44.
Kesimpulan :
Faktor penyebab Terjadi Penumpukan Mie di Wrapping, tidak akan dilakukan perbaikan.
3.2. Kesimpulan Hasil Pengujian
Semua
faktor yang diduga dominan, ditampilkan dalam Pie Chart sesuai dengan harga R.
Berdasarkan Pie Chart gugus menetapkan ada 3 faktor
Penyebab Dominan yang harus segera dilakuan perbaikan dengan urutan sebagai
berikut :
1. Belum ada perbandingan
penambahan MBK : MBR yang tepat
2. Terlalu Lama minyak Bekas
Disimpan
3. Mesin Memproduksi
Mie Berat Rendah
4. Terjadi Penumpukan
Mie di Wrapping (tidak dilakukan perbaikan)
LANGKAH 4
MEMBUAT RENCANA DAN MELAKUKAN PERBAKAIKAN
( Periode minggu ke-33 s/d Minggu ke-36 )
Setelah menyelesaikan tahapan pada langkah 3, OKSIGEN melakukan
perencanaan dan melaksanakan terhadap penyebab - penyebab dominan yg sudah
teruji berdasarkan data-data pendukung supaya masalah yang ada dapat
terselesaikan. Adapun tahapan pada langkah 4 adalah sebagai berikut.
4.1. 5W2H-Memahami
Persoalan Sebelum Merencanakan Perbaikan
Pada tahapan ini, OKSIGEN menggunakan rumus pertanyaan 5W2H dalam menentukan dan
memfokuskan segala bentuk informasi yang memberikan pemecahan masalah langsung.
OKSIGEN juga telah meninjau kembali dan mengembangkan 5W2H
adalah merupakan solusi yang efektif dan inovatif.
Tabel di bawah merupakan tahapan metode 5W2H dari OKSIGEN dalam merencanakan
perbaikan dari masalah yg ada.
4.2.
Menetapkan
Intermediate Target dan Persetujuan Manajemen
Berdasarkan
solusi yang efektif dan inovatif tersebut di atas, OKSIGEN setuju untuk
menetapkan Intermediate Target sebesar 100%, dengan pertimbangan:
Ø Oksigen berupaya menyelesaikan masalah yang ada;
Ø Oksigen berkemampuan untuk menyelesaikan 3 penyebab
dominan saja;
Ø Oksigen berkeyakinan terhadap kinerja dan hasil
kinerja yg akan dicapai karena mendapat dukungan dari Departement Head dan
pihak Manajemen.
4.3. Melaksanakan Perbaikan
LANGKAH 5
MENELITI HASIL
Periode minggu ke-37 s/d minggu ke-38 )
Pada
langkah ini, GKM OKSIGEN melakukan analisa perbandingan perbaikan yang telah
dilakukan pada langkah sebelumnya.
5.1. ANALISA HASIL PERBAIKAN
5.1.1. Analisa Perubahan Kondisi Penyebabab Dominan
Setelah melakukan
perbaikan terhadap semua penyebab dominan, gugus melakukan komparasi atau
perbandingan terhadap faktor-faktor dominan antara sebelum dan sesudah adanya
perbaikan.
No
|
Faktor Penyebab
|
Sebelum
|
Target
|
Sesudah
|
1
|
Belum Ada Perbandingan
|
Supaya Penambahan
Minyak
|
Penambahan Minyak
Baru dengan Minyak Bekas
|
Aplikasi Program
|
Penambahan MBK :
MBK
|
Bekas dan Minyak
Baru Dapat
|
dengan perbandingan
tertentu dapat
|
dapat diaplikasikan
|
|
yang tepat
|
Diketahui dengan
Tepat
|
memperkirakan laju
kenaikan %FFA
|
||
(Berdasarkan
Perkiraan)
|
||||
2
|
Mesin Memproduksi
Mie
|
Supaya Produksi
dengan Berat
|
Speed Cutter yang
berbeda terhadap mie berat
|
Speed Cutter pada
|
Berat Rendah
|
Mie rendah dapat
diantisipasi
|
Rendah dapat
ditentukan
|
Berat mie rendah
|
|
Laju Kenaikan % FFA
|
Dapat ditentutkan
|
|||
3
|
Terlalu lama minyak
bekas disimpan
|
Supaya kualitas
minyak bekas
|
Kualitas minyak
bekas dapat di control
|
Kualitas Minyak bekas dapat
|
disimpan
|
yang Ada di Tangki
Minyak Bekas
|
dikendalikan
|
||
tidak mengalami
penurunan
|
||||
kualitas
|
5.1.2. Analisa Perbandingan Hasil
terhadap Judul (Initial Goals)
ITEM
|
Feb'16
|
Mar'16
|
Apr'16
|
Mei'16
|
Jun'16
|
Jul'16
|
Aug'16
|
Sep'16
|
MBK
|
2.822
|
3.230
|
4.335
|
7.395
|
4.607
|
3.791
|
5.033
|
7.480
|
MBR
|
88.553
|
88.434
|
78.948
|
91.681
|
106.131
|
86.173
|
110.330
|
61.149
|
Ratio
|
0,03187
|
0,036524
|
0,05491
|
0,08066
|
0,043409
|
0,043993
|
0,045618
|
0,122324
|
Analisa
Data grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
rasio Pemakaian MBK dengan MBR sebesar 0,122.
5.1.3. Analisa Perbandingan Hasil terhadap
Tema
ITEM
|
Feb'16
|
Mar'16
|
Apr'16
|
Mei'16
|
Jun'16
|
Jul'16
|
Aug'16
|
Sep'16
|
MBK
|
2.822
|
3.230
|
4.335
|
7.395
|
4.607
|
3.791
|
5.033
|
7.480
|
MBR
|
88.553
|
88.434
|
78.948
|
91.681
|
106.131
|
86.173
|
110.330
|
61.149
|
Total
|
91.375
|
91.664
|
83.283
|
99.076
|
110.738
|
89.964
|
115.363
|
68.629
|
Efesiensi
|
0,96912
|
0,964763
|
0,947949
|
0,92536
|
0,958397
|
0,957861
|
0,956372
|
0,891008
|
Analisa
:
Grafik di atas
menunjukkan data penurunan efisiensi
pemakaian minyak baru dari sebelumnya rata-rata 0,96 pada periode November 2015
– Januari 2016 menjadi 0,89.
5.1.4. Analisa Terhadap Target (Initial Goals)
5.2. Analisa Dampak Perbaikan
Dampak Positif
1. Quality
Pemakaian
Minyak Bekas sebelum perbaikan dari rata-rata 196,57 kg mengalami
peningkatan menjadi 557,9 kg.
2. Biaya
Dampak
dilakukannya perbaikan ini telah dibuktikan dengan menurunnya rata biaya
pemakaian minyak baru dari Rp 2.358.840,- menjadi Rp.
2.149.611,-
3. Safety
Berkurangnya resiko penarikan minyak bekas dan downtime akibat penarikan minyak bekas.
4. Moral
Menambah kepercayaan diri dan tingkah laku anggota Gugus OKSIGEN dalam
semangat bekerja.
5. Produktifitas
Meningkatnya produktifitas, kinerja Fryer Line 3 akan
pemakaian minyak bekas.
6. Lingkungan
Kondisi
area lebih nyaman
akibat berkurangnya penarikan minyak bekas.
Dampak Negatif
Tidak ditemukan dampak negatif dari perbaikan yang
dilakukan.
5.3. Analisa Perubahan Kinerja QCC
Perubahan
kinerja QCC setelah melakukan perbaikan dinilai dalam beberapa aspek, yaitu :1.
Konsep Dasar
Pengetahuan
dan pemahaman tentang konsep dasar oleh gugus OKSIGEN terhadap PDCA Tujuh Langkah dan Tujuh Alat mengalami
peningkatan.
2. Aplikasi PDCA dan Tools
Penerapan
PDCA dalam mengumpulkan data dan mengolahnya dengan menampilkan sebaik-baiknya
sehingga mudah dipahami. Peningkatan penguasaan tujuh langkah tujuh alat
mengalami peningkatan sesuai dengan fungsinya.
3. Motivasi
Peningkatan motivasi terhadap anggota gugus kendali mutu
akibat dapat menyelesaikan masalah.
4. Aktifitas
Aktifitas
anggota gugus meningkat dalam menyelesaikan pekerjaan.
5. Pengembangan Keterampilan
Keterampilan
anggota gugus semakin berkembang dengan banyaknya ide-ide dalam analisis dan
serta alternatif pemacahan masalah dari setiap urutan langkah PDCA.
Kinerja
QCC setelah Perbaikan
a. Kinerja QCC Setelah Perbaikan
|
|
1. Pengetahuan Konsep dasar Mutu & Peningkatan
Mutu
|
= 3,22
|
2. Aktivitas QCC dan Peranan Anggota
|
= 3,56
|
3. Penerapan PDCA Tulta & Tools
|
= 3,22
|
4. Pengembangan Ketrampilan dan Talenta
|
= 3,11
|
5. Motivasi untuk Pengembangan Diri
|
= 3,00
|
Rata-rata
|
3,22
|
Rinda
Windows Sesudah QCC
LANGKAH 6
MEMBUAT STANDAR BARU
(Periode
minggu ke-39)
6.1. STANDAR PROSEDUR
Adapun standar
prosedur yang sudah dilakukan gugus Oksigen untuk perbaikan proses adalah :
6.1 Standarisasi hasil
6.1.1. Membuat
dan Aplikasi Program Perhitungan Minyak
Bekas untuk memprediksi laju % FFA.
6.1.2. Membuat dan menetapkan takaran dan ukuran
penambahan minyak bekas dan minyak baru.
6.1.3. Membuat dan
menetapkan speed cutter pada produksi mie berat rendah.
6.1.4. Membuat dan
menetapkan pemeriksaan kualitas minyak bekas disimpan di tangki minyak bekas.
6.2. Standarisasi
Prosedur.
6.2.1. Membuat WI-01/NDMDN/Produksi-01 sebagai prosedur
untuk perbandingan penambahan minyak bekas dan minyak baru.
6.2.2. Membuat WI-02/NDMDN/Produksi-02 sebagai prosedur
menggunakan bukaan kran minyak bekas dan minyak baru.
6.2.3. Membuat
WI-02/NDMDN/Produksi-03 sebagai prosedur penetapan speed cutter.
6.2.4. Membuat
WI-02/NDMDN/PDQC-01 sebagai prosedur analisa %FFA setiap hari.
LANGKAH 7
Mengumpulkan Data Baru
DAN Menentukan Rencana Berikutnya
(Periode
minggu ke-40)
7.1. Monitoring Hasil Perbaikan
Sebelum
melanjutkan kelangkah selanjutnya, OKSIGEN ingin memberikan gambaran tentang
monitoring hasil Gugus sampai dengan bulan terakhir sebelum gugus mengikuti
konvensi. Berikut Contoh kontrol Chart.
Komentar
Posting Komentar